JAUHI DENGKI
Rasulullah Saw. bersabda, “Jauhilah oleh kalian sifat dengki. Kerana dengki itu memakan kebaikan bagaikan api unggun menghanguskan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)
Bayangkan, sholatnya, tahajudnya hampir tiap malam, puasa sunnatnya jarang ketinggalan, sedekahnya mengagumkan, tilawah Al Qurannya setiap waktu, dan kebaikan-kebaikan lainnya banyak ia lakukan. Namun, ia memendam satu penyakit, yaitu dengki.
Orang pendengki itu rumusnya sederhana, susah melihat orang lain senang, dan senang melihat orang lain susah. Mengapa Allah tidak suka kepada seorang pendengki? Kerana pendengki adalah orang yang tidak menyukai takdir Allah Swt. Pendengki adalah orang yang kurang iman. Pendengki adalah orang yang buruk sangka kepada Allah Swt. Dan, pendengki adalah orang yang secara tidak langsung mempunyai tanggapan bahwa Allah tidak adil. Nauzu billahi min zalik
Ketika Allah mentakdirkan sesuatu keberuntungan kepada salah seorang dari hamba-Nya, maka pendengki tidak rela akan takdir tersebut. Bererti lebih jauhnya, ia tidak suka kepada Dzat yang menghendaki takdir itu terjadi, yaitu Allah Swt.
Bayangkan, manakala kita melakukan berbagai kebaikan, namun ada penyakit di dalam hati kita yaitu kedengkian, maka terhapuslah kebaikan-kebaikan kita itu. Semoga kita terlindung dari hal yang demikian.
Mungkin kita tidak sedar bahwa iri hati, dengki adalah masalah yang besar. Padahal jikalau kita tafakuri lebih dalam, betapa ini adalah urusan yang serius. Artinya, dengki adalah penyakit yang benar-benar perlu kita jauhi. Jangan sampai berbagai amal kebaikan kita menjadi sia-sia disebabkan penyakit dengki di dalam hati kita.
Semoga Allah Swt. selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita senantiasa membersihkan hati kita dan menjauhkannya dari iri hati dan dengki. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
No comments:
Post a Comment