Thursday 26 November 2015

KEKUATAN BERDOA

Berdo’a merupakan hubungan yang penting dengan Allah Yang Maha Besar, sebagai menunjukkan kelemahan kita di hadapan Allah.

Sebenarnya, keperluan untuk berhubungan dengan Allah ada pada setiap karakter manusia, merupakan syarat penciptaan.  Berdo’a merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan bagi orang beriman, namun bagi sesetengah orang berdoa hanya pada waktu mereka berhadapan dengan kesulitan atau situasi yang membahayakan kehidupan mereka. Hal ini merupakan kesalahan besar kerana yang paling baik adalah memohon kepada Allah Yang Maha Besar pada kedua-dua situasi tersebut, baik dalam kesulitan dan kemudahan.

Fokus dalam berdo’a adalah sepenting do’a itu sendiri. Berdo’alah dengan kesabaran tanpa tergesa-gesa dengan penuh harapan. Semakin bersungguh-sungguh dalam berdoa membuat hamba yang berdo’a tersebut memiliki karakter dan keinginan yang semakin kuat.  Hal ini difirman oleh Allah dalam Al-Qur’an :

“ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh  berat, kecuali bagi orang –orang yang khusyu “ (Surat Al-Baqarah:45).

Rasulullah (SAW) telah menyatakan betapa Ia terus berdo’a bertahun-tahun dan Allah Yang Maha Pengasih,  mengabulkan apa yang diinginkan pada di saat yang terbaik. Fakta bahwa Allah menerima semua do’a, baik itu yang terang-terangan maupun yang tersembunyi, merupakan bentuk ke-agungan-Nya dan Kerahiman-Nya.  Akan tetapi “ menerima do’a” tidak berarti sesuatu terjadi seperti yang diminta kerana terkadang seseorang mungkin saja meminta sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri. Allah SWT mengungkapkan hal tersebut sebagai berikut:

“Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (Surat Al-Isra:11).

Allah mengetahui yang terbaik dan apa yang terburuk untuk orang tersebut karena Ia lah yang memiliki segalanya. Sebagai contoh, Nabi Yakub (as) bergabung kembali dengan anaknya nabi Yusuf (as) setelah menunggu dalam waktu tahunan yang panjang, Nabi Yusuf mendapatkan kekuatan dan kekuasaan setelah dipenjara selama beberapa waktu. Allah Yang Maha Besar, telah menerima do’a dari kepatuhan yang tulus dari waktu terbaik-Nya. Allah  SWT, telah menerima do’a hamba yang tulus untuk waktu terbaiknya, dan telah membuat mereka matang, mendidik, meningkatkan kesetiaan dan ketulusan dan mengubah mereka menjadi hamba yang bernilai dan memiliki derajat yang tinggi di surga.

No comments:

Post a Comment