Tuesday 29 April 2014

Rabu, 30 April 2014
PKS Pelajari Masa Lalu Prabowo
Selasa, 29 April 2014 | 17:34
Kader sekaligus caleg DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring memberikan orasi politiknya saat berkampanye terbuka di Lapangan Marelan Medan, Sumut, Kamis (3/4).
Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahteran (PKS) Tifatul Sembiring mengemukakan Partai Gerinda lewat Ketua Dewan Pembinanya Prabowo Subianto telah mengirim surat resmi kepada PKS untuk ajakan koalisi dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres), 9 Juli nanti. Namun PKS belum memberikan jawaban apakah menolak atau menerima ajakan Prabowo itu.
Menurut Tifatul, PKS sedang mempelajari berbagai hal menyangkut Prabowo, terutama tuduhan-tuduhan masa lalu yang negatif. PKS harus mendapatkan kejelasan atas semua tuduhan itu sebelum memutuskan mendukung Prabowo atau tidak.
"Ya itu juga sedang didalami (pelanggar HAM, Red). Ada juga jawaban dari pak Prabowo-nya apa situasi yang terjadi saat itu. Kan juga belumclear juga bagi kita," kata Tifatul usai mengikuti rapat kabinet di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (29/4).
Ia menjelaskan masalah koalisi dengan Gerindra belum final. PKS masih bahas secara internal. Bahkan sudah bentuk tim untuk membahas tawaran koalisi tersebut. Tim nanti akan melaporkan ke Majelis Syuro. Rapat Majelis Syuro akan memutuskan pilihan PKS.
Menurutnya, selain Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) juga melakukan komunikasi dengan PKS. Bedanya, Prabowo lakukan komunikasi secara lisan dan tertulis. Sementara ARB hanya komunikasi lisan.
Dia mengaku PKS galau dalam menentukan mitra koalisi. Hal itu karena poros koalisi yang ada sangat terbatas. Poros koalisi hanya mengkrucut ke Prabowo, ARB dan Joko Widodo (Jokowi). "Kita semua kan berada di tataran menengah. Jadi antara dilema dan galau. Kita kan ada di dalam dilema dan galau," jelasnya. 
Penulis: R-14/AF
Sumber:Suara Pembaruan
 


No comments:

Post a Comment