Monday, 11 May 2015

HIKMAH PENUAAN
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Ruum, 30: 54)

Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam fikiran dalam benaknya. Ketika melangkah ke usia 40an, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi halus sebagaimana sebelumnya, perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih, gugur dan anggota badannya menjadi lemah. Kecergasan masa mudanya kini semakin mundur.

Bagi orang yang berfikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi sedikit mulai melemah.

Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap hebat, sebaliknya kini berwajah tidak menarik dan merasa lemah dan rendah diri. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan.
Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berfikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan manusia dengan sebuah tujuan dan hikmah. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini dengan berfikir akan bertambah beriman pada Allah.

No comments:

Post a Comment