««Dari Khuruj ke Jihad fi Sabilillah»»
Para Masyeikh dikalangan usaha dakwah menerbitkan buku Muntakab Ahadits. Buku tersebut sebenarnya sudah ada lama. Yang dikarang oleh Maulana Yusuf tetapi buku tersebut diterbitkan sesuai dengan keadaan perkembangan dakwah. Didalam Muntakab Ahadits kedudukan hadits dijelaskan dengan baik. Penomoran hadits, rujukkan bukunya bahkan sebagian haditsnya disepakai oleh Adz Dzahabi. Ulama2 dikalangan pengkritik...
Tahapan dakwah semakin hari semakin berkembang. Tahapan dakwah yang diinginkan bagaimana kita berkorban sebagaimana para sahabat berkorban untuk agama.
Sebenarnya ada sebuah manuskrip yang sudah lama dan dikarang oleh Maulana Zakariyya. Penerbitan buku ini juga disesuaikan dengan perkembangan usaha dakwah.
Buku tersebut sebenarnya sudah ada tetapi belum diterbitkan. Dalam waktu dekat buku tersebut akan diterbitkan. Karena melihat perkembangan dakwah yang tahapannya sudah mulai mengarah kearah yang dikehendaki oleh Allah swt dan Rasulnya.
Buku tersebut berjudul "FADHILLAH JIHAD"
Hayya Allal Jihad, ketika mendengar seruan ini darahnya para sahabat mendidih untuk menyambut takaza tersebut...!!
Takaza yang sampai pada sahabat sebentar lagi akan sampai juga kepada kita...!!
Hakekat iman akan datang kalau sering kita bicarakan (kita dakwahkan)
Kenapa kita lemah dalam bersedekah karena kita jarang Taklim Fadhilah Sedekah. Bagaimana hakekat sedekah bisa masuk kedalam hati kita karena jarang kita bicarakan.
Kenapa kita belum Naik Haji karena kita jarang Taklim Fadhilah Haji. Bagaimana hakikat haji masuk kedalam hati kita karena jarang kita bicarakan.
Kenapa kita jarang keluar 40 hari, 4 bulan karena kita tidak pernah Taklim Muntakab ahadits tentang keutamaan Khuruj Fii Sabilillah. Bahkan diantara kita banyak yang tidak tahu. Didalam Muntakab Ahadits ada keutamaan Khuruj Fii Sabilillah....
Suatu saat ada seseorang bertanya dengan agak kasar kepada Maulana Ahmad Bhawalpur Daamat Barkatahu, " Kenapa kamu melarang orang pergi berjihad? Kamu telah melarang umat Islam untuk menunaikan kewajiban mereka!!".
Maulana sambil tersenyum menjawab, "Kalau ada seorang datang dan berkata pada kamu bahwa aku melarang dia utk mengerjakan sholat ... pasti kamu dan orang lain akan memarahi aku dan menuduh aku dengan berbagai macam tuduhan.
Tapi seharusnya kamu bertanya dulu... kenapa saya melarang mereka untuk kerjakan sholat...??
Karena saya melihat si fulan itu masuk tandas buang air kecil kemudian terus langsung masuk ke masjid untuk sholat tanpa berwudhu/bersuci terlebih dahulu. Perbuatan tersebut adalah haram dan bisa membawa kepada kekufuran. Oleh karena itulah aku melarangnya untuk kerjakan sholat ketika itu".
Kata Maulana lagi, " Begitulah juga JIHAD. Usahakanlah dulu Iman kamu sebagaimana yang diusahakan oleh Rasulullah ke atas Para Sahabat ra.hum. Setelah mereka digelarkan sebagai Mukmin barulah mereka dibenarkan untuk JIHAD. Karena Iman untuk JIHAD adalah seumpama wudhu untuk sholat. Tidak akan sah jihad tanpa Iman".
Maulana Umar Palanpuri berkata, Mujahadah dalam taklim itu jauh lebih berat dibanding mujahadah dalam dakwah. Waktu buat dakwah kita bisa menahan walaupun dimarahi, dicaci dan dimaki tetapi kita tidak akan sanggup menahan ngantuk kita ketika duduk dalam taklim.
Awal dari pergerakan dakwah itu dari rumah dan awal berkobarnya semangat jihad juga diawali dari taklim rumah....
No comments:
Post a Comment