Kisah Sulaiman Al-Rajhi, milyarder Saudi (pemilik bank Al-Rajhi) dan Masa Kecilnya yang Miskin :
Dahulu, hidup saya sangat susah alias faqir, sampai-sampai saya tidak bisa ikutan rihlah/ tamasya yg dilak-sanakan sekolah saya, yg waktu itu, biaya pendaftaran nya hanya 1 riyal saudi saja. Walaupun saya sudah me-nangis2 memohon kepada keluarga agar saya dpt ikut rihlah, tapi tetap saja keluarga saya tidak punya uang 1 riyal, untuk mendaftarkan saya ikutan rihlah (1 riyal = 3500 ribu rupiah).
Sehari sblm rihlah, saya berhasil men jawab sebuah per tanyaan yg dilon-tarkan guru di kelas, lalu guru itupun memberi saya uang satu riyal sbg hadiah, diiringi tepuk tangan para murid2 yg lain...🙏
Pada saat itu, saya tidak lagi mikir apa2, selain berlari kencang utk men-daftarkan diri ikut rihlah. Duka nes-tapa saya terasa terbang seketika & berubah total men jadi bahagia ber-kepanjangan se-lama ber-bulan2...
Hari-hari sekolah pun berlalu, saya pun dewasa untuk melanjutkan kehidupan... Setelah melewati berbagai rintangan hidup, setelah bekerja keras selama ber-tahun2 & berkat anugerah dari Allah, saya pun sukses & se- lanjutnya saya membuat yayasan sosial (Al Rajhi Bank Tower).
Setelah saya me-mulai bergerak di bidang amal sosial, saya kembali teringat kisah masa kecil saya. Teringat kembali guru wkt kecil saya, orang Palestina itu, yang pernah memberi saya uang 1 riyal. Saya mulai meng-ingat2, apakah beliau dahulu memberi saya uang 1 riyal itu sbg sedekah ataukah hadiah, krn saya sdh berhasil men-jawab pertanyaan nya. Yang jelas, saya tidak menda-patkan jawaban yg pasti. Saya ber- kata di dalam hati, apapun motif dan niat sang guru, beliau sdh menye lesaikan problem besar saya saat itu, tanpa membe-bankan siapa2...
Oleh karenanya, saya mengunjungi kembali sekolah saya itu, lalu saya mendatangi kantor sekolah & mencari tahu keberadaan guru saya, yg org Palestina itu, sampai akhirnya saya mendapat kan jalan untuk menemuinya... Saya pun akhirnya merencanakan utk menemuinya utk mengetahui kondi sinya saat ini...
Singkat kata, sayapun akhirnya dipertemukan kembali oleh Allah dgn guru baik itu, yg mana, kondisi beliau sedang sangat susah, tdk lagi bekerja & siap2 pulang ke kampung...
Selanjutnya, stlh saya memperke-nalkan diri, saya katakan pd beliau, bahwa saya punya hutang besar pada beliau, pd bbrp tahun yang lalu...
Guru saya ini kaget bukan kepalang, apa benar ada org yg punya hutang pada saya, kata beliau...🤔
Saya pun menjelas kan, apakah bpk masih ingat dgn murid bapak, yg pernah bapak beri uang 1 riyal, krn murid bapak itu berhasil menjawab soal yg bapak lontarkan di kelas bapak saat itu..?
Setelah berusaha mengingat-ingat, guru saya ini akhirnya tertawa, dan berkata : "Ya..ya.. saya ingat. Jadi kamu mencari saya utk mengembalikan uang 1 riyal itu". "Ia pak" jawab saya. Stlh sedikit berbincang, saya bawa beliau naik mobil & kamipun pergi ke suatu tempat...
Selanjutnya, kami sampai ke tujuan dan kendaraan kami berhenti tepat di depan sebuah Villa Indah. Kami keluar dari mobil & memasuki Villa tsb. Setelah berada di dalam Villa, saya menyampaikan niat saya kepada guru saya ini : "Pak, villa ini saya berikan kpd bapak utk melunasi hutang saya dahulu, plus mobil yg tadi kita naiki, dan gaji per bulan seumur hidup, serta pekerjaan buat putra bapak di perusahaan saya..."
Guru saya ini kaget bukan kepalang, dan berujar, "Tetapi ini terlalu banyak, nak...?"
"Percayalah pak, kegembiraan saya dgn 1 riyal yg bpk berikan pada saya saat itu lebih besar nilainya dibanding kan dgn 10 villa seperti ini, saya tidak akan dapat melupakan kebahagiaan itu sampai sekarang", jawab saya...
Selain itu Sulaiman Al Rajhi juga mewakafkan seluruh hasil panen kebun kurmanya yg ter-luas di dunia pada waktu berbuka puasa di Masjidil Haram Mekkah & Madinah...
***
Inilah buah dari didikan agama yg baik, tebarkan bahagia, hilangkan duka nestapa se-sama & tunggulah balasan terbaik dari-Nya...
[Translate: Kivlein Muhammad]
No comments:
Post a Comment