Monday, 2 November 2015

MENTAFAKURI LEBAH DAN MADU

Pernahkah kita memperhatikan lebah yang mengumpulkan madu? Lebah akan memilih bunga-bunga terbaik, kemudian menghisap sari-sari berkualiti terbaik dan menyimpannya di sarangnya, terhimpun sebagai madu yang memiliki khasiat sangat baik.

Lebah mengumpulkan sari-sari bunga terbaik kemudian menjadi madu yang juga memiliki khasiat sangat baik bahkan jauh lebih baik dari sari-sari bunga tadi. Maka, kita haruslah mengambil pelajaran bahwa untuk menjadi peribadi yang baik, yang bermanfaat, maka input yang masuk kepada diri kita pun mestilah yang baik-baik saja. Suara-suara yang baik, bacaan-bacaan yang baik, pergaulan dan lingkungan yang baik, sehingga melahirkan akhlak yang baik.

Demikian juga jikalau kita ingin memiliki fisik yang baik dan tegap, maka makanan dan minuman pun mestilah yang baik dan halal. Ingin sihat, maka makanan dan minuman pun mestilah yang sihat dan menyehatkan.

Tidak ada sesuatu apapun yang Allah ciptakan secara sia-sia. Demikianlah Allah Swt. menciptakan lebah dan madu, dengan berbagai hikmah dan pelajaran di baliknya. Sentiasa menyikapi kenyataan hidup ini secara positif, dengan fikiran-fikiran positif, sehingga menularkan hal-hal yang positif dan penuh manfaat pula kepada orang-orang di sekitar dan lingkungan kita.

Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruquthni)

Menjadi peribadi yang positif adalah ajaran nabi Muhammad Saw. sebagaimana sabdanya tersebut di atas. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi semangat kita semua. Seperti lebah yang mengumpulkan madu tadi, mereka bergerak secara berkelompok, betapa indahnya jikalau kita mampu berfikir dan bersikap positif apalagi dalam suasana hidup secara berjamaah, tentu ini akan jauh lebih banyak melahirkan berkah bagi kita dan lebih banyak orang. Indah sekali jikalau hal ini kita terapkan dalam kehidupan keluarga kita, lingkungan masyarakat kita, hingga dalam kehidupan bernegara.

Sungguh tidak ada sesuatu sekecil apapun yang Allah ciptakan secara sia-sia. Semoga kita tergolong orang-orang yang terampil mengambil hikmah dan senantiasa berfikir serta bersikap potisif. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

No comments:

Post a Comment