Friday, 25 April 2014

Sabtu, 26 April 2014
Putin Sebut Internet Proyek CIA
Jumat, 25 April 2014 | 11:12
Sebuah siaran TV dengan pidato Vladimir Putin, ditonton oleh orang-orang di pinggir laut di Sevastopol.
Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut internet sebagai "Proyek CIA" dan memperingatkan warga Rusia untuk tidak melakukan pencarian lewat Google.
Pada Kamis (24/4), Putin mengatakan kepada sekelompok jurnalis muda bahwa internet sejak awal dikuasai oleh Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan aksi spionase tersebut masih berlanjut hingga sekarang.
"Itulah hidup. Itu mengapa (internet) dibuat oleh orang Amerika. Anda tahu semua ini dimulai saat awal internet adalah proyek spesial CIA," katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Menanggapi pertanyaan dari blogger pro-Kremlin, Putin memperingatkan bahwa informasi yang ditulis di pencarian Google "semuanya masuk ke server yang berada di AS, segala sesuatu dimonitor di sana."
Dia juga membuat pernyataan yang tak menyenangkan mengenai mesin pencari Rusia yang paling populer, Yandex, yang menurutnya bisa dikontrol lebih ketat.
Yandex sebagian terdaftar di luar negeri dan bukan hanya karena alasan pajak, kata Putin.
Menurutnya, sebagian saham Yandex dimiliki investor internasional dan kemudian Putin kembali mengulangi kecurigaannya atas kontrol asing lewat internet.
Saat Yandex mulai muncul, katanya, perusahaan itu ditekan untuk mengisi lebih banyak orang Amerika dan Eropa di jajaran eksekutif.
"Kita harus berjuang untuk kepentingan kita sendiri. Proses ini terjadi. Dan kami akan mendukung dari sisi pemerintah tentunya," ujar Putin.
Saham Yandex turun 4,3 persen di Nasdaq setelah adanya komentar Putin tersebut.
Lewat pernyataan resmi yang dikutip berbagai kantor berita, Yandex mengatakan pendaftaran di luar negeri tidak bermaksud untuk menghindari pajak, namun langkah itu diambil karena masalah hukum perusahaan.
Sementara investasi asing adalah hal biasa yang terjadi pada bisnis berbasis digital. "Karena bisnis utama kami berada di Rusia, kami membayar hampir semua pajak di Rusia," demikian bunyi pernyataan itu.
Sementara internet masih menjadi perdebatan politik yang memanas, Rusia baru-baru ini menindak acara debat dengan undang-undang baru yang memungkinkan pemerintah untuk memblokir situs-situs yang masuk dalam daftar hitam tanpa perintah pengadilan.
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:Sydney Morning Herald
 

No comments:

Post a Comment