Monday, 31 October 2016

๐Ÿ˜ณ๐Ÿ”ดC A U T I O N๐Ÿ”ด๐Ÿ˜ณ

๐Ÿš™ ๐Ÿš˜ ๐Ÿš— ๐Ÿš– ๐Ÿš•
๐Ÿ”ˆ Ini msg dari Dr Syed Badar Husain, pakar neurologi terkenal di Atlanta:

Plz circulate๐Ÿ”œ

๐Ÿ”ˆKepada Setiap pengguna Penghawa dingin Kereta, Sekarang perkara ini adalah sangat menarik & MESTI DIBACA, kerana ia adalah untuk KESIHATAN! ... Manual kereta berkata turunkan tingkap untuk membiarkan semua udara panas sebelum menghidupkan AC. MENGAPA?

Tidak hairanlah lebih ramai orang yang mati akibat kanser berbanding sebelum ini. Kita tertanya-tanya dari mana unsur-unsur ini datang, di sini adalah satu contoh yang menjelaskan insiden penyebab kanser.

orang ๐Ÿš˜ramai berada di dalam kereta mereka  pada awal waktu pagi, dan lewat waktu malam, 7 hari seminggu.

JANGAN menghidupkan A / C sebaik sahaja anda memasuki kereta.

๐Ÿš•Buka tingkap kereta terlebih dahulu sebaik memasuki kereta anda dan kemudian selepas beberapa minit, baru hidupkan AC.

Inilah sebab nya: Menurut kajian, dashboard kereta, kerusi, saluran a/c, sebenarnya SEMUA objek plastik di dalam kenderaan anda membebaskan Benzene, toksin penyebab Kanser. Karsinogen BESAR. Ambil masa untuk memerhatikan bau plastik dipanaskan di dalam kereta anda apabila anda membukanya,
dan SEBELUM anda menghidupkannya.

๐Ÿš•Selain menyebabkan kanser, Benzene meracun tulang, menyebabkan anemia dan mengurangkan sel darah putih. Pendedahan yang berpanjangan boleh menyebabkan Leukemia dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanser. Ia juga boleh menyebabkan keguguran pada wanita hamil.

๐Ÿš–Tahap Benzene yang boleh "diterima" dalam rumah ialah: 50mg setiap kaki persegi

Sebuah kereta yang diletakkan di dalam rumah, dengan tingkap-tingkap ditutup, akan mengandungi 400-800 mg Benzene - 8 kali dari tahap yang dibenarkan.

๐Ÿš™Jika diletakkan di luar rumah di bawah matahari, pada suhu 60 darjah fahrenheit, tahap Benzene akan naik ke 2000-4000 mg, 40 kali dari tahap yang dibenarkan.

๐Ÿš—Orang yang masuk ke dalam kereta, dengan tingkap tertutup, akhirnya akan menyedut berlebihan toksin benzena.

๐Ÿš•Benzene adalah toksik yang boleh mencemar buah pinggang dan hati anda. Apa yang lebih buruk, ia adalah amat sukar bagi tubuh manusia untuk menyahkeluarkan toksik tersebut.

๐Ÿš˜Jadi rakan-rakan, sila buka tingkap dan pintu kereta anda - memberikan sedikit masa untuk udara dari kawasan dalaman kereta keluar.
- (Menghilangkan unsur toksik maut) - sebelum anda memasuki kenderaan.

๐Ÿ“ฑIngat: 'Bila seseorang berkongsi sesuatu yang bernilai dengan anda dan anda mendapat manfaat daripadanya, anda mempunyai kewajipan untuk berkongsi dengan orang lain ... ๐Ÿš˜๐Ÿš—๐Ÿš•๐Ÿš–
" MALAM PERTAMA SANG PENGANTIN "
.
Kisah Nyata ketika malam pengantin berubah menjadi malam pertama di alam kubur,mari kita baca,semoga bermanfaat,Aamiin.
.
Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya,lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.
.
Dia berkata pada ibunya : Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya..!
.
Ibunya terkejut : Apa kamu sudah gila..?
.
Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu..?
.
Semuanya akan terbasuh oleh air.
.
Lalu ibunya menambahkan : Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang..!
.
Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu..
.
Anaknya menjawab : Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saya shalat.
.
Ibu, ibu harus tahu bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta..!
.
Ibunya berkata : Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up..?
.
Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu..!
.
Anak nya berkata dengan tersenyum : Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk..?
.
Bagaimana dengan Penciptaku..?
.
Yang saya takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat,saya tidak akan tampak cantik Dalam Pandangan-Nya.
.
Lalu dia berwudhu,dan seluruh make-up nya terbasuh.
.
Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.
.
Lalu dia memulai shalatnya.
.
Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.
.
Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.
.
Ya,ia wafat dalam keadaan bersujud.
.
Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhan nya.
.
Banyak orang tersentuh mendengarkan kisah ini.
.
Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama.
.
(..Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Ahmad ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir Arab Saudi..)
.
SubhanAllah.
Semoga kisah nyata ini bisa menjadi I'tibar bagi kita semua.
.
Bahwa hidup ini adalah mencari Ridha Allah,Bukan mencari Ridha manusia,Aamiin..
.
Yaa Allah.
Mudahkanlah urusan orang yang Membaca status ini.
.
Dekatkanlah Rezekinya,Sehatkanlah jiwa raganya dan Mudahkanlah jodohnya untuk orang yang nge-Like dan nge-share Status Ini.
.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.
.
Klik SUKA dan komentar AAMIIN lalu BAGIKAN dengan Ikhlas..!

#add/follow ➡ Husnul Khatimah ya

Inilah Dosa-dosa yang Terkandung Dalam Hijab Syar'i. Wajib Kalian Ketahui para Muslimah, Jangan Terjebak Dosa!~

Alhamdulillah... Seperti kita kenali berbarengan, hijab syar'i saat ini mulai semarak serta mulai jadi tren. Ini yaitu kebaikan serta kemuliaan.



Namun, setan juga tidak ingin ketinggal...
Dia selalu berupaya tetaplah menyesatkan walaupun hijab telah syar'i, setan menumbuhkan semangat di hati beberapa muslimah untuk mengoleksi hijab syar'i dengan beragam model.

Dan membuatnya lupa dengan semangat melakukan perbaikan akhlaq.

Setan, menjeratnya dengan suka menumpuk~ numpuk baju serta mengurangi sedekahnya.

Setan selalu menumbuhkan semangatnya untuk tampak cantik serta syar'i, tetapi melupakan diri untuk memberi pengetahuan agama.
padding: 0px;"> Belum senang dengan itu, setan menyemangati supaya beberapa wanita yang berhijab syar'i untuk ada di majelis-majelis ta'lim dengan maksud menunjukkan koleksi hijab syar'i kepunyaannya.

Setan juga makin suka, lantaran wanita muslimah telah melupakan pengetahuan tawadhu serta kesederhanaan.

Hijabnya memanglah syar'i namun, mahalnya tidak ketulungan...

Wanita muslimah juga menabung sedikit-sedikit untuk beli hijab syar'i serta melupakan tabungan ke tanah suci. Lupa menabung untuk berkurban bahkan juga gampang menabung untuk beli pakaian daripada keluar untuk sedekah...

Saat hijab syar'i yg baru di belinya, ada yang sedikit cacatnya, fikirannya resah penuh kecewa. Setan sudah membuatnya lupa dengan cacat shalatnya, cacat sedekahnya, serta cacatnya baca alqur'annya.

Bila hijab syar'i yg di milikinya, mempunyai keindahan yang prima ia tak siap menyedekahkan nya. Hatinya sudah menikah dengan dunia serta bercerai dengan RABB-nya. Bila telah sekian masihkah miliki hasrat mengoleksinya?

Milikilah hijab syar'i sekedarnya, Sederhanakanlah tampilan...

Belilah yang harganya tidaklah terlalu jauh dengan harga kain kafan. Karena kelak kita pasti akan memakainya di alam kubur. Semoga dengan kita membaca sedikit penjelasan tentang dosa-dosa yang terkandung di dalam hijab syar'i ini kita bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa memperbaiki keluarga menjadi lebih baik lagi. Wallahu A'lam

Sumber : askislampedia
Subscribe to receive free email updates:

RELATED POSTS :


CONTRIBUTOR

I’m Indian, I’m Dark, And I Don’t Care

You don’t have to be fair to be pretty.

 2 days ago | Updated 2 days ago
ASWATHI THOMAS
I love being an Indian, truly I do. With the country’s powerful history, one of a kind culture and to-die-for food, how could one simply not?
But behind India’s beautiful face, there is a growing disease that our society continually fails to recognize: colorism.
Colorism is a term coined by author Alice Walker, and is defined as a discrimination against individuals with a dark skin tone among people of the same racial and/or ethnic group. Also know as internalized racism.
Growing up, I’ve always had dark skin. I, personally, didn’t see anything wrong with it and ― heck, to be honest ― if you ask anyone I knew back then, it was no secret (with my plaid cargo shorts, above ear length hair and buckteeth) that I gave absolutely ZERO flips about how I looked. And to be quite honest, why should I have? I had great friends, saw the glass half full, and went to bed at 9:30 every night. There was nothing in life that could stop me!
LOL and then middle school happened.
“Yeah, no offense, but I’m so happy I don’t look like you.” Everyone laughed, but my blood boiled...
As I got older, I really began to start noticing the things people said about my dark complexion. I remember times when the lights would be turned off in a room and people would say “Where’s Aswathi?” or  “Aswathi, smile so we can see you!” Or the times relatives that I hadn’t seen in years would greet me with “Oh my goodness, you’ve gotten so dark!” and then suggest skin bleaching products or face masks for me to use. Yeah, you read that right. Skin bleaching ― it’s actually a thing.
I distinctly remember one specific summer night when, after a church basketball practice, some of us girls had gone out to eat. While enjoying our snow cones, a few girls began looking at their arms and began to complain about how their skin had gotten darker over the summer.  I can clearly recall one girl saying to another, “Just be thankful you don’t look like Aswathi,” followed by another girl saying, “Yeah, no offense, but I’m so happy I don’t look like you.” Everyone laughed, but my blood boiled and my eyes burned. Never have I had to bite my tongue so hard. I couldn’t believe that someone had actually told me they were happy because they didn’t look like me. Those eight words have, to this day, hurt me in unexplainable ways.
That night when I got home, I ran upstairs, closed my door, sat on the ground, and cried. I cried like I had never cried before. Hours and hours had passed and there were still tears running down my face. I didn’t want to live. The words and comments those girls had said to me made me hurt in ways I never knew I could hurt before. The things those girls said to me changed the way I saw myself forever.
None of it was truly mean-spirited. The girls at my church are very kind people. But as Indians, ever since we were young, we are embedded with this false idea and mentality that “to be fair is to be pretty and to be dark is not.” Indian media only further adds onto this fallacy by whitewashing (literally) celebrities and actors, along with advertisements that promote the usage of skin lightening creams and products.
But as a young girl, these comments had really brought me down. All those stupid things people had said hurt me and the adverse effects they had on me while I grew up made me see the world, and myself, in a twisted way that I would never wish for someone else.
We as a society have to stop putting people down for the things that make them unique.
I spent far too many summers inside and out of the sunlight. There were summers where I didn’t go swimming at all. I constantly tried out many face masks and skin bleaching products. I thought something was wrong with me. I edited pictures of myself to make me look lighter just so I could be pretty. I hated taking pictures at night and avoided wearing bright colors at all costs. There was time when it got so bad that I hated even looking in the mirror or would start crying while getting ready for school. I would even try to physically scratch the dark from my face. Yeah, it was pretty bad.
But then sophomore year came, and I joined the debate club and wrote a speech (with the help of an awesome coach) about colorism and what I went through, and it made me realize a lot of things. It made me realize that I didn’t need to bleach my skin or hide from the sun anymore. It made me realize that I could wear my favorite color, yellow, and still feel awesome. It made me realize that after years of hating myself, I truly was beautiful just the way God had made me.
That silly speech I had wrote made me change my outlook on so much. I joined groups with people who went through similar experiences as me and shared insightful conversation with people all over the world. One guy even offered me a photoshoot! Through debate tournaments, I met other Indian girls who would hug me after rounds, because they knew exactly what I had gone through. (A little side note: that silly speech and I ended up qualifying for state-level ― and even national-level ― competition.)
My experiences have helped me grow as a person and taught me that the only thing I had to change about myself was nothing.
To anyone who has been shamed for having a dark complexion, what I have to say to you is this:
There is nothing wrong with you. Don’t let others words make you ever think that there is. You don’t have to be fair to be pretty. You are absolutely beautiful just the way you are. 
Not everyone can relate to my issues and concerns. Not everyone knows what it feels like to be hated on for having a complexion that’s dark. But we can all relate to being made fun of for who we are. As one beautiful African American proverb so eloquently says:
Beauty is as beauty does. A single monolithic standard of beauty is unattainable ― it makes no sense. Nature, with its phenomenal diversity, provides a model of the range and variety that beauty may assume. Thus, a lily is no more beautiful than a rose; an oak tree no more beautiful than a palm tree; and an opal no more beautiful than a pearl. Each is beautiful in its own way and plays a special role in our world.
We as a society have to stop putting people down for the things that make them unique, whether it be the way their voice sounds, or the type of clothes they wear, or ― you guessed it ― even how dark their skin is. We should learn to love people for all the things that make them who they are, rather than make them feel like they’re any less because of it.
My name is Aswathi Thomas and I can finally say that after 16 years, I love me for me ― dark skin and all. My name is Aswathi Thomas. I’m Indian. I’m dar. And I absolutely do not care.
A version of this post originally appeared on the aswathithomas.wordpress.com.


Dunia Wanita - Remaja masa kini memang rentan dengan pergaulan bebas.Akibatnya banyak remaja wanita yang hamil di usia sangat muda, bahkan saat masih duduk di bangku sekolah.

Parahnya lagi, tak sedikit pula wanita yang tertular HIV/AIDS, kanker, atau penyakit menular lainnya akibat sering berganti pasangan. Bahkan Inggris telah terbukti berada di daftar negara mengalami banyak kasus kanker ovarium dan HIV.

Seperti yang dialami seorang gadis yang merupakan pendudukInggris, Ellie Tylor-Davis. Ketika sedang berhub*ngan int*m dengan pacarnya, ia merasakan sesuatu yang tidak biasa bergerak di dalam dirinya.

Dikutip dari laman Wittyfeed, setelah diperiksakan ke dokter, ia benar-benar terkejut dengan hasil yang disampaikan. Sebelumnya, setiap kali berhub*ngan int*m dengan kekasihnya, Ellie mengalami sesuatu yang abnormal bergerak di bagian bawah perutnya.

Dia melihat sensasi yang tidak pernah ia alami sebelumnya saat pergi ke toilet. Awalnya ia berpikir itu itu seperti sembelit. Namun ketidaknyamannya terus terasa hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi dokter kandungan.

Sehingga untuk mendapatkan kontrasepsi sebuah kumparan dimasukkan. Namun, dokter kemudian terkejut melihat bahwa ia membawa tumor 'berbentuk alien' di tubuhnya. Berdasarkan hasil scanning ultrasound, diketahui bahwa tumor itu memiliki ukuran 16 cm.

Tumor itu berada pada ovarium di dalam perutnya, dan kondisi itu jelas sangat merugikan organ internalnya. Akhirnya, massa mematikan yang abnormal telah dihapus oleh ahli bedah tanpa pergi untuk radioterapi.

Dia aman dan remisi sekarang dan dia telah berani berbagi pengalamannya dengan kami. Dia sangat mengalahkan kanker dan dia pergi untuk pemeriksaan biasa setiap tahun. Ada Benda di Miss V

Sementara itu cerita lainnya dialami  Michelle Barrow. Dia datang ke dokter kare a ada yang tidak beres dengan perutnya.

Apalagi sakit yang dirasanya itu bertepatan di bagian bawah rahimnya.  Dikutip dari laman Dailymail.co.uk, ia kemudian memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan dan memeriksa apakah ada masalah pada alat kontrasepsi yang ia gunakan.

Selama ini Michelle menggunakan alat kontrasepsi IUD atau dikenal dengan KB spiral. Awalnya, dokter yang memeriksanya sempat menduga Michelle memiliki kista ovarium pada rahimnya.

Namun saat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter tersebut menemukan benda asing yang terjerat pada IUD Michelle. Heran, dokter pun akhirnya mencoba menanyakan apakah Michelle sering menggunakan tampon, dan Michele pun mengaku hanya sesekali menggunakannya.

Untuk diketahui, tampon merupakan benda yang berfungsi dan dibuat dari bahan yang sama dengan pembalut. Namun bedanya, tampon dimampatkan menjadi bentuk tabung kecil dan dipakai dengan cara dimasukkan pada liang Miss V untuk menyerap darah menstruasi.

Saat itu dokter yang memeriksa Michelle menduga kuat, serat tampon lah yang masuk dan terjebak di dalam Miss V Michelle.

Tim dokter pun kemudian berusaha mengeluarkan gumpalan asing itu dari Miss V Michelle. Namun, betapa kagetnya Michelle saat melihat gumpalan itu dikeluarkan oleh dokter dan ternyata bukan sebuah serat tampon.

Benda itu lebih mirip dengan warna bulu binatang peliharaannya yang bernama Donut. Gumpalan sebesar sekitar 5 cm yang bukan merupakan serat tampon tersebut, terjerat di dalam Miss Vnya.

Sementara Donut sendiri merupakan kucing peliharaannya yang telah ia rawat selama bertahun-tahun. Lantas kemudian bagaimana itu bisa terjadi?

Michelle mengaku, selama ini ia selalu membiarkan kedua kucingnya Cricket dan Donut untuk tidur di kasurnya selama bertahun-tahun. Ia juga tidak rutin mengganti seprai kasurnya.

Memang banyak pecinta kucing yang biasa tidur bersama hewan berbulu itu. Michelle menduga, bulu kucing itu masuk ke dalam Miss Vnya saat ia dan pasangannya berhub*ngan int*m.

Bulu kucing itu bisa menempel di Mr. P pasangannya, kemudian ikut masuk dan terjebak di dalam Miss V Michelle.

Makin lama, semakin banyak bulu kucing yang terjebak di Miss V Michelle, sehingga menjadi gumpalan yang berbentuk bulat. Awalnya, banyak yang tak percaya dengan apa yang diceritakan Michelle.

Michelle mengaku ingin berbagi cerita memalukannya ini agar tidak ada orang lain yang bernasib sama dengan dirinya.



sumber : http://bogor.tribunnews.com

RELATED POSTS :